MAKALAH
UJIAN AKHIR SEMESTER
GELOMBANG
PENGASUH MK : MIKAEL NAMAS
S.Si,M.Si
Oleh
NAMA : DON APRIANUS LUDJI
NIM : 1323733535
SEMESTER : DUA (II)
JB/PRODI : ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI
KUPANG
2014
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa dan
dengan rahmat dan karunianya, MAKALAH
FISIKA ini dapat saya buat sebagai tugas saya. Sebagai bahan
pembelajaran saya dengan harapan dapat
di terima dan di pahami secara bersama.
Dalam batas-batas tertentu MAKALAH ini memuat
Tentang GELOMBANG. Makalah ini diajukan guna memenuhi
tugas mata pelajaran Fisika. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya..
Akhirnya saya dengan kerendahan hati
meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan atau penguraian MAKALAH saya.
Dengan Harapan, dapat di terima oleh bapak dan dapat di jadikan sebagai acuan
dalam proses pembelajaran kami.
Penyusun
Kupang 8
Juli 2014
Don Aprianus
Ludji
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gelombang
adalah getaran yang merambat, baik melalui medium ataupun tidak melalui medium.
Perambatan gelombang ada yang memerlukan medium, seperti gelombang tali
melalui tali dan ada pula yang tidak memerlukan medium yang berarti bahwa gelombang tersebut
dapat merambat melalui vakum ( hampa udara ) , seperti gelombang listrik magnet
dapat merambat dalam vakum. Perambatan
gelombang dalam medium tidak diikuti oleh perambatan media, tapi
partikel-partikel mediumnya akan bergetar. Perumusan matematika suatu gelombang dapat diturunkan
dengan peninjauan penjalaran suatu pulsa. Dilihat dari ketentuan pengulangan
bentuk, gelombang dibagi atas gelombang periodik dan gelombang non periodik.
Berdasarkan sumber getarnya, tanpa disertai dengan medium perantaranya, gelombang dapat diklasifikasikan
dalam dua kategori, yaitu gelombang mekanik dan gelomban gelektromagnetik.
Gelombang mekanik adalah sesuatu yang dapat dibentuk dan dirambatkan dalam zat perantara bahan elastis. Sebagai contoh khusus diantaranya adalah gelombang bunyi dalam gas, dalam zat cair dan dalam zat padat. Gelombang Elektromagnetik perambatan secara transversal antara medan listrik dan medan magnet ke segala arah.
Gelombang mekanik adalah sesuatu yang dapat dibentuk dan dirambatkan dalam zat perantara bahan elastis. Sebagai contoh khusus diantaranya adalah gelombang bunyi dalam gas, dalam zat cair dan dalam zat padat. Gelombang Elektromagnetik perambatan secara transversal antara medan listrik dan medan magnet ke segala arah.
Gelombang didefinisikan sebagai
energi getaran yang merambat. Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang berpikir
bahwa yang merambat dalam gelombang adalah getarannya atau partikelnya, hal ini sedikit tidak benar
karena yang merambat dalam gelombang adalah energi yang dipunyai getaran
tersebut. Dari sini timbul benarkan medium yang digunakan gelombang tidak ikut
merambat? padahal pada kenyataannya terjadi aliran air di laut yang
luas. Menurut aliran air dilaut itu tidak disebabkan oleh gelombang tetapi lebih disebabkan oleh perbedaan suhu
pada air laut. Tapi mungkin juga akan terjadi perpindahan partikel medium,
ketika gelombang melalui medium zat gas yang ikatan antar partikelnya sangat lemah maka sangat
dimungkinkan partikel udara tersebut
berpindah posisi karena terkena energi
gelombang. Walau perpindahan partikelnya
tidak akan bisa jauh tetapi sudah bisa dikatakan bahwa partikel medium ikut
berpindah.
B. Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian
Gelombang?
2. Untuk mengetahui jenis-jenis
gelombang?
3. Bagaimana mengetahui gejala-gejala
gelombang?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Gelombang
Gelombang laut merupakan salah satu
contoh gelombang yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Selain
gelombang laut, masih terdapat banyak contoh lainnya. Ketika Anda melempar
sebuah batu kecil pada permukaan air yang tenang, akan muncul gelombang yang berbentuk lingkaran dan
bergerak ke luar. Contoh lain adalah gelombang yang merambat sepanjang tali
yang terentang lurus bila Anda menggerakan tali naik turun. Ketika kita
berbicara mengenai gelombang, kita tidak bisa mengabaikan getaran. Getaran dan
gelombang mempunyai hubungan yang erat sekali. Pokok bahasan getaran telah Anda
pelajari di kelas XI.
Gelombang adalah
suatu getaran yang merambat, dalam perambatannya gelombang membawa energi.
Dengan kata lain, gelombang merupakan getaran yang merambat dan getaran sendiri
merupakan sumber gelombang. Jadi, gelombang adalah getaran yang merambat dan
gelombang yang bergerak akan merambatkan energi (tenaga).
Ketika kita melempar batu ke dalam
genangan air yang tenang, gangguan yang kita berikan menyebabkan partikel air
bergetar atau berosilasi terhadap titik setimbangnya. Perambatan getaran pada
air menyebabkan adanya gelombang pada genangan air tadi. Jika kita menggetarkan
ujung tali yang terentang, maka gelombang akan merambat sepanjang tali
tersebut. Gelombang tali dan gelombang air adalah dua contoh umum gelombang
yang mudah kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika kita melihat gelombang pada
genangan air, seolah-olah tampak bahwa gelombang tersebut membawa air keluar
dari pusat lingkaran. Demikian pula, ketika Anda menyaksikan gelombang laut
bergerak ke pantai, mungkin Anda berpikir bahwa gelombang membawa air laut
menuju ke pantai. Kenyataannya bukan seperti itu. Sebenarnya yang Anda saksikan
adalah setiap partikel air tersebut berosilasi (bergerak naik turun) terhadap
titik setimbangnya. Hal ini berarti bahwa gelombang tidak memindahkan air
tersebut. Kalau gelombang memindahkan air, maka benda yang terapung juga ikut
bepindah. Jadi, air hanya berfungsi sebagai medium bagi gelombang untuk
merambat.
Pada
pertanyaan di atas juga mengemuka bahwa ketika Anda mandi di air laut, Anda
merasa merasa
terhempas ketika diterpa gelombang laut. Hal ini terjadi karena setiap
gelombang selalu membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Ketika
mandi di laut, tubuh kita terhempas ketika diterpa gelombang laut karena
terdapat energi pada gelombang laut. Energi yang terdapat pada gelombang laut
bisa bersumber dari angin dan lainnya.
B.
Jenis gelombang
Pada penjelasan di atas, telah
disebutkan beberapa contoh gelombang yang kita temui dalam kehidupan
sehari-hari. Walaupun terdapat banyak contoh gelombang dalam kehidupan kita,
secara umum hanya terdapat dua jenis gelombang saja, yakni gelombang
mekanik dan gelombang elektromagnetik. Pembagian medium jenis
gelombang ini didasarkan pada medium perambatan gelombang.
a. Gelombang
mekanik, yaitu gelombang yang perantaranya butuh. Misalnya: gelombang air,
gelombang bunyi, gelombang slinki, gelombang bunyi, gelombang permukaan air,
dan gelombang pada tali.
b. ang
elektromagnetik, yaitu gelombang yang perambatannya tidak memerlukan
mediuGelombm. Misalnya gelombang cahaya, cahaya, sinar ultra
violet, infra merah, gelombang radar, gelombang radio, gelombang TV, sinar – X,
dan sinar gamma (γ)
Sedangkan berdasarkan arah rambatan
dan getarannya, dibagi menjadi dua, yaitu gelombang transversal dan
longitudinal.
a. Gelombang
transversal, yaitu gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah
getarannya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali. Ketika kita
menggerakan tali naik turun, tampak bahwa tali bergerak naik turun dalam arah
tegak lurus dengan arah gerak gelombang. Perhatikan Gambar 1.1.
Gambar 1.1.
Gelombang transversal pada tali
Ketika kita menggerakan tali naik
turun, tampak bahwa tali bergerak naik turun dalam arah tegak lurus dengan arah
gerak gelombang. Bentuk gelombang transversal tampak seperti pada Gambar 1.2.
Gambar 1.2.
Bentuk gelombang Tranversal pada tali
Pada Gambar
1.2, tampak bahwa gelombang merambat ke kanan pada bidang horisontal, sedangkan
arah getaran naik-turun pada bidang vertikal. Garis putus-putus yang
digambarkan di tengah sepanjang arah rambat gelombang menyatakan posisi
setimbang medium (misalnya tali atau air). Titik tertinggi gelombang
disebut puncak sedangkan titik terendah disebut lembah. Amplitudo
adalah ketinggian maksimum puncak atau kedalaman maksimum lembah, diukur dari
posisi setimbang. Jarak dari dua titik yang sama dan berurutan pada gelombang disebut
panjang gelombang (disebut lambda – huruf Yunani). Panjang gelombang
juga bisa juga dianggap sebagai jarak dari puncak ke puncak atau jarak dari
lembah ke lembah.
b. Gelombang
longitudinal, yaitu gelombang yang arah rambatannya sejajar dengan arah
getarannya (misalnya gelombang slinki). Gelombang yang terjadi pada slinki yang
digetarkan, searah dengan membujurnya slinki berupa rapatan dan regangan. Jarak
dua rapatan yang berdekatan atau dua regangan yang berdekatan disebut satu gelombang.
Contoh: getaran sinar gitar yang
dipetik, getaran tali yang digoyang-goyangkan pada salah satu ujungnya. Perhatikan
Gambar 1.3.
Gambar 1.3.
Gelombang Longitudinal pada slinki
Pada Gambar 1.3, tampak bahwa arah getaran sejajar dengan arah rambatan
gelombang. Serangkaian rapatan dan regangan merambat sepanjang
pegas. Rapatan merupakan daerah di mana kumparan pegas saling mendekat,
sedangkan regangan merupakan daerah di mana kumparan pegas saling
menjahui. Jika gelombang tranversal memiliki pola berupa puncak dan lembah,
maka gelombang longitudinal terdiri dari pola rapatan dan regangan. Panjang
gelombang adalah jarak antara rapatan yang berurutan atau regangan yang
berurutan. Yang dimaksudkan di sini adalah jarak dari dua titik yang sama dan
berurutan pada rapatan atau regangan.
Salah satu contoh gelombang
logitudinal adalah gelombang suara di udara. Udara
sebagai medium perambatan gelombang
suara, merapat dan meregang sepanjang arah
rambat gelombang udara.
1.
Istilah-istilah pada gelombang transversal
Jarak yang ditempuh getaran dalam
satu periode disebut panjang gelombang (λ)
Gambar 1.4.
Panjang gelombang, amplitudo, simpul, dan perut
Pada gelombang transversal, satu
gelombang terdiri atas 3 simpul dan 2 perut. Jarak antara dua simpul atau dua
perut yang berurutan disebut setengah panjang gelombang atau ½ λ. Amplitudo (A)
adalah nilai mutlak simpangan terbesar yang dapat dicapai partikel.
Periode (T) adalah selang waktu yang diperlukan untuk
menempuh dua puncak berurutan atau jarak antara dua dasar berurutan.
2.
Istilah-istilah pada gelombang longitudinal
Panjang gelombang dari gelombang
longitudinal. Karena panjang rapatan dan renggangan tidak sama, maka panjang
gelombang sebaiknya kita definisikan dengan istilah pusat rapatan dan pusat
renggangan. Perhatikan ilustrasi pada Gambar 1.5.
Gambar 1.5. panjang gelombang longitudinal
Pada gelombang longitudinal, satu
gelombang (1λ) terdiri dari 1 rapatan dan 1 renggangan. Panjang
gelombang didefinisikan sebagai sebagai jarak antara dua pusat rapatan yang
berdekatan atau jarak antara dua pusat renggangan yang berdekatan. Jarak antara
pusat rapatan dan renggangan yang berdekatan adalah setengah panjang gelombang
atau ½ λ.
Sedangkan berdasarkan amplitudonya, dibagi menjadi
dua, yaitu gelombang berjalan dan gelombang stasioner.
1. Gelombang berjalan
yaitu gelombang yang amplitudonya tetap pada titik
yang dilewatinya.
2. Gelombang stasioner
yaitu gelombang yang amplitudonya tidak tetap pada
titik yang dilewatinya, yang terbentuk dari interferensi dua buah gelombang
datang dan pantul yang masing-masing memiliki frekuensi dan amplitudo sama
tetapi fasenya berlawanan.
Gambar 1.
Gelombang berjalan ke kanan dengan titik asal getaran adalah titik O Yaitu
gelombang berjalan
Gambar.1.7.
Gelombang berjalan ke kanan dengan cepat rambat v yaitu gelombang stasioner
C. Sifat-Sifat Gelombang
Ø Dispersi
Gelombang
Ketika Anda menyentakkan
ujung tali naik-turun (setengah getaran), sebuah pulsa transversal merambat
melalui tali (tali sebagai medium). Sesungguhnya bentuk pulsa berubah ketika
pulsa merambat sepanjang tali, pulsa tersebar atau mengalami dispersi
(perhatikan Gambar 1.16). Jadi, dispersi gelombang adalah perubahan bentuk
gelombang ketika gelombang merambat suatu medium.
Gambar 1.16.
Dalam suatu medium dispersi, bentuk gelombang
Kebanyakan
medium nyata di mana gelombang merambat dapat kita dekati sebagai medium non
dispersi. Dalam medium non dispersi, gelombang dapat mempertahankan
bentuknya. Sebagai contoh medium non dispersi adalah udara sebagai medium perambatan
dari gelombang bunyi.
Gelombang-gelombang
cahaya dalam vakum adalah nondispersi secara sempurna. Untuk cahaya putih
(polikromatik) yang dilewatkan pada prisma kaca mengalami dispersi sehngga
membentuk spektrum warna-warna pelangi. Apakah yang bertanggungjawab terhadap
dispersi gelombang cahaya ini? Tentu saja dispersi gelombang terjadi
dalam prisma kaca karena kaca termasuk medium dispersi untuk gelombang cahaya.
Ø Pemantulan
gelombang lingkaran oleh bidang datar
Bagaimanakah
jika yang mengenai bidang datar adalah muka gelombang lingkaran? Gambar 1.17
menunjukkan pemantulan gelombang lingkaran sewaktu mengenai batang datar yang
merintanginya. Gambar 1.18 adalah adalah analisis dari Gambar 1.17.
Sumber gelombang datang adalah titik
O. Dengan menggunakan hukum pemantulan, yaitu
sudut datang =sudut pantul, kita
peroleh bayangan O adalah I. Titik I merupakan sumber
gelombang pantul sehingga muka
gelombang pantul adalah lingkaran-lingkaran yang
Gambar 1.17 Pemantulan gelombang Lingkaran oleh
bidang datar
Gambar 1.18 Bayangan sumber gelombang datang O
adalah I (sumber gelombang pantul)
Contoh:
Sebuah pembangkit bola digetarkan naik dan turun pada permukaan air dalam
tangki riak dengan frekuensi tertentu, menghasilkan gelombang lingkaran seperti
pada Gambar 1.36. Suatu keping logam RQS bertindak sebagai perintang
gelombang. Semua muka gelombang pada Gambar 1.36 dihasilkan oleh pembangkit
bola dalam waktu 0,6 s. Perintang keping logam berjarak 0,015m dari sumber
gelombang P. Hitung (a) panjang gelombang, (b) frekuensi, dan (c)
cepat rambat gelombang.Pembahasan:
ü Jarak dua
muka gelombang yang berdekatan = 1λ. Dengan demikian,
jarak PQ = 3(1λ) 0,015 m = 3λ
λ = 0,005 m
ü Selang waktu
yang diperlukan untuk menempuh dua muka gelombang yang berdekatan
=1/T, dengan T adalah periode gelombang. Gelombang
datang (garis utuh) dari P ke Q menempuh 3T, sedangkan gelombang pantul (garis
putus-putus) dari Q ke P menempu waktu 3T. Jadi, selang waktu total = 3T + 3T 0,6
s = 6T T = 0,1 s.
Frekuensi f adalah kebalikan periode, sehingga:
f = 1/(0,1s) = 10 Hz.
ü Cepat rambat
v = λf = (0,005m)(10 Hz) = 0, 05 m/s
Pembiasan Gelombang
Pada umumnya cepat rambat gelombang
dalam satu medium tetap. Oleh karena frekuensi gelombang selalu tetap, maka
panjang gelombang (λ=v/f) juga tetap untuk gelombang yang menjalar dalam
satu medium. Apabila gelombang menjalar pada dua medium yang jenisnya berbeda,
misalnya gelombang cahaya dapat merambat dari udara ke air. Di sini , cepat
rambat cahaya berbeda. Cepat rambat cahaya di udara lebih besar daripada cepat
rambat cahaya di dalam air. Oleh karena (λ=v/f), maka panjang gelombang
cahaya di udara juga lebih besar daripada panjang gelombang cahaya di dalam
air. Perhatikan λ sebanding dengan v. Makin besar nilai v,
maka makin besar nilai λ, demikian juga sebaliknya.
Perubahan panjang gelombang dapat
juga diamati di dalam tangki riak dengan cara memasang keping gelas
tebal pada dasar tangki sehingga tangki riak memiliki dua kedalaman air yang
berbeda, dalam dan dangkal, seperti ditunjukkan pada Gambar 1.19. Pada gambar
tampak bahwa panjang gelombang di tempat yang dalam lebih besar daripada
panjang gelombang di tempat yang dangkal (λ1 > λ2).
Oleh karena v=λf, maka cepat rambat gelombang di tempat yang dalam lebih
besar daripada di tempat yang dangkal (v1 > v2).
Gambar
1.19. Panjang gelombang di tempat yang dalam lebih besar daripada panjang
gelombang di tempat yang dangkal (λ1 > λ2)
Perubahan panjang gelombang
menyebabkan pembelokan gelombang seperti diperlihatkan pada foto pembiasan
gelombang lurus sewaktu gelombang lurus mengenai bidang batas antara tempat
yang dalam ke tempat yang dangkal dalam suatu tangki riak Pembelokan gelombang
dinamakan pembiasan.
Diagram pembiasan ditunjukkan pada Gambar 1.20.
Mula-mula, muka gelombang datang dan muka gelombang bias dilukis sesuai dengan
foto. Kemudian sinar datang dan sinar bias dilukis sebagai garis yang
tegaklurus muka gelombang datang dan bias.
Gambar 1.20.
Diagram pembiasan
Selanjutnya, garis normal dilukis.
Sudut antara sinar bias dan garis normal disebut sudut bias (diberi lambang r).
Pada Gambar 1.20 tampak bahwa sudut bias di tempat yang dangkal lebih kecil
daripada sudut datang di tempat yang dalam (r < i). Dapat disimpulkan
bahwa sinar datang dari tempat yang dalam ke tempat yang dangkal sinar
dibiaskan mendekati garis normal (r < i). Sebaliknya, sinar datang
dari tempat yang dangkal ke tempat yang dalam dibiaskan menjauhi garis normal (r>i).
Difraksi Gelombang
Di dalam suatu medium yang sama,
gelombang merambat lurus. Oleh karena itu, gelombang lurus akan merambat ke
seluruh medium dalam bentuk gelombang lurus juga. Hal ini tidak berlaku bila
pada medium diberi penghalang atau rintangan berupa celah. Untuk ukuran celah
yang tepat, gelombang yang datang dapat melentur setelah melalui celah
tersebut. Lenturan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa
celah dinamakan difraksi gelombang.
Jika penghalang celah yang diberikan
oleh lebar, maka difraksi tidak begitu jelas terlihat. Muka gelombang yang
melalui celah hanya melentur di bagian tepi celah, seperti ditunjukkan pada gambar 1.22. Jika
penghalang celah sempit, yaitu berukuran dekat dengan orde panjang gelombang,
maka difraksi gelombang sangat jelas. Celah bertindak sebagai sumber
gelombang berupa titik, dan muka gelombang yang melalui celah dipancarkan berbentuk
lingkaran-lingkaran dengan celah tersebut sebagai pusatnya seperti ditunjukkan pada
gambar 1.23.
Gambar 1.22
Pada celah lebar, hanya muka gelombang pada tepi celah saja melengkung
Gambar 1.23
Pada celah sempit, difraksi gelombang tampak jelas.
Interferensi Gelombang
Jika pada suatu tempat bertemu dua
buah gelombang, maka resultan gelombang di tempat tersebut sama dengan jumlah
dari kedua gelombang tersebut. Peristwa ini di sebut sebagai prinsip superposisi
linear. Gelombang-gelombang yang terpadu akan mempengaruhi medium. Nah,
pengaruh yang ditimbulkan oleh gelombang-gelombang yang terpadu tersebut
disebut interferensi gelombang.
Ketika mempelajari gelombang
stasioner yang dihasilkan oleh superposisi antara gelombang datang dan
gelombang pantul oleh ujung bebas atau ujung tetap, Anda dapatkan bahwa pada
titik-titik tertentu, disebut perut, kedua gelombang saling memperkuat
(interferensi konstruktif), dan dihasilkan amplitudo paling
besar, yaitu dua kali amplitudo semuala. Sedangkan pada titik-titik tertentu,
disebut simpul, kedua gelombang saling memperlemah atau meniadakan
(interferensi destruktif), dan dihasilkan amplitudo nol.
Dengan menggunakan konsep fase,
dapat kita katakan bahwa interferensi konstruktif (saling
menguatkan) terjadi bila kedua gelombang yang berpadu memiliki fase yang sama.
Amplitudo gelombang paduan sama dengan dua kali amplitudo tiap gelombang.
Interferensi destruktif (saling meniadakan) terjadi bila kedua gelombang yang
berpadu berlawanan fase. Amplitudo gelombang paduan sama dengan nol.
Interferensi konstruktif dan destruktif mudah dipahami dengan menggunakan
ilustrasi pada Gambar 1.24
.
Gambar 1.24.
Interferensi Konstruktif
Polarisasi Gelombang
Pemantulan, pembiasan, difraksi, dan
interferensi dapat terjadi pada gelombang tali (satu dimensi), gelombang
permukaan air (dua dimensi), gelombang bunyi dan gelombang cahaya (tiga
dimensi). Gelombang tali, gelombang permukaan air, dan gelombang cahaya adalah
gelombang transversal, sedangkan gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.
Nah, ada satu sifat gelombang yang hanya dapat terjadi pada gelombang
transversal, yaitu polarisasi. Jadi, polarisasi gelombang tidak
dapat terjadi pada gelombang longitudinal, misalnya pada gelombang bunyi.
Fenomena polarisasi cahaya ditemukan
oleh Erasmus Bhartolinus pada tahun 1969. Dalam fenomena polarisasi cahaya,
cahaya alami yang getarannya ke segala arah tetapi tegak lurus terhadap arah
merambatnya (gelombang transversal) ketika melewati filter polarisasi, getaran
horizontal diserap sedang getaran vertikal diserap sebagian (lihat Gambar
1.25). Cahaya alami yang getarannya ke segala arah di sebut cahaya tak
terpolarisasi, sedang cahaya yang melewati polaroid hanya memiliki getaran
pada satu arah saja, yaitu arah vertikal, disebut cahaya terpolarisasi
linear.
Gambar 1.25.
Polarisasi cahaya pada polaroid
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1) Gelombang
didefinisikan sebagai energi getaran yang merambat. Dalam kehidupan sehari-hari
banyak orang berfikir bahwa yang merambat dalam gelombang adalah getarannya
atau partikelnya, hal ini sedikit tidak benar karena yang merambat dalam
gelombang adalah energi yang dipunyai getaran tersebut.
2) Jenis-Jenis
Gelombang
a) Gelombang
berdasarkan mediumnya dibedakan menjadi
2 macam yaitu
·
Gelombang mekanik yaitu gelombang yang
dalam perambatannya membutuhkan medium. Contoh gelombang mekanik adalah
gelombang bunyi.
·
Gelombang elektromagnetik yaitu
gelombang yang dalam perambatannya tidak membutuhkan medium. Contoh gelombang
elekromagnetik adalah gelombang cahaya.
b) Gelombang
berdasarkan arah rambatnya dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
·
Gelombang Longitudinal adalah gelombang
yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarnya. Contohnya adalah gelombang
bunyi.
·
Gelombang Transversal adalah gelombang
yang arah rambatnya tegak lurus denganarah getarnya. Contohnya gelombang
cahaya.
c) Gejala
Gelombang
Gejala
gelombang dapat dibagi mengadi beberapa bagian adalah sebagai berukut :
1. Pemantulan gelombang, yaitu sudut pantul sama dengan
sudut datang.
2. Pembiasan gelombang adalah pembelokan arah
muka gelombang ketika masuk dari satu medium ke medium lainnya.
3. Intrferensi
gelombang adalah perpaduan atau superposisi gelombang ketika dua gelombang atau
lebih tiba di tempat yang sama pada saat yang sama.
4. Difraksi gelombang adalah peristiwa pembelokan
gelombang ketika melewati celah sempit atau penghalang.
B. Saran
Adapun saran kami sebagai penulis adalah
sebagi berikut :
1. Diharapkan
pada pembaca dapa memberikan kritikdan saran membangun bagi penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Alonso, M. dan Finn, E.D. 1980. Fundamental
University Physics. New York:
Addison–WesleyLongman.
Beiser, Arthur. 1999. Konsep Fisika Modern
(terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar